^ App\Models\Category {#1227 #guarded: [] +timestamps: false #connection: "mysql" #table: "categories" #primaryKey: "id" #keyType: "int" +incrementing: true #with: [] #withCount: [] +preventsLazyLoading: false #perPage: 15 +exists: true +wasRecentlyCreated: false #attributes: array:3 [ "id" => 3 "category" => "Manajemen Lahan" "slug" => "manajemen-lahan" ] #original: array:3 [ "id" => 3 "category" => "Manajemen Lahan" "slug" => "manajemen-lahan" ] #changes: [] #casts: [] #classCastCache: [] #dates: [] #dateFormat: null #appends: [] #dispatchesEvents: [] #observables: [] #relations: array:1 [ "articles" => Illuminate\Database\Eloquent\Collection {#1241 #items: array:3 [ 0 => App\Models\Article {#1254 #dates: array:4 [ 0 => "published_at" 1 => "created_at" 2 => "updated_at" 3 => "deleted_at" ] #guarded: [] #connection: "mysql" #table: "articles" #primaryKey: "id" #keyType: "int" +incrementing: true #with: [] #withCount: [] +preventsLazyLoading: false #perPage: 15 +exists: true +wasRecentlyCreated: false #attributes: array:11 [ "id" => 14 "title" => "Teknik Budidaya Tanaman Buah dalam Pot untuk Pertanian Intensif" "slug" => "teknik-budidaya-tanaman-buah-dalam-pot-untuk-pertanian-intensif" "article" => "{"ops":[{"insert":{"video":"https://www.youtube.com/embed/N4MP8_Eb-So?showinfo=0"}},{"insert":"\n\nTabulampot adalah teknik budidaya tanaman buah dalam pot. Teknik ini tidak hanya untuk buah-buahan, tetapi juga untuk tanaman sayuran. Dengan menggunakan teknik tabulampot, kita bisa membudidayakan buah atau sayuran di lahan sempit di sekitar kita.\n\nDalam video ini, Dr Supriyanto menjelaskan mengenai teknik budidaya tanaman buah dalam pot untuk pertanian intensif \n"}]}" "category_id" => 3 "user_id" => 1 "thumbnail" => null "published" => 1 "created_at" => "2021-12-13 22:26:00" "updated_at" => "2021-12-13 22:26:02" "deleted_at" => null ] #original: array:11 [ "id" => 14 "title" => "Teknik Budidaya Tanaman Buah dalam Pot untuk Pertanian Intensif" "slug" => "teknik-budidaya-tanaman-buah-dalam-pot-untuk-pertanian-intensif" "article" => "{"ops":[{"insert":{"video":"https://www.youtube.com/embed/N4MP8_Eb-So?showinfo=0"}},{"insert":"\n\nTabulampot adalah teknik budidaya tanaman buah dalam pot. Teknik ini tidak hanya untuk buah-buahan, tetapi juga untuk tanaman sayuran. Dengan menggunakan teknik tabulampot, kita bisa membudidayakan buah atau sayuran di lahan sempit di sekitar kita.\n\nDalam video ini, Dr Supriyanto menjelaskan mengenai teknik budidaya tanaman buah dalam pot untuk pertanian intensif \n"}]}" "category_id" => 3 "user_id" => 1 "thumbnail" => null "published" => 1 "created_at" => "2021-12-13 22:26:00" "updated_at" => "2021-12-13 22:26:02" "deleted_at" => null ] #changes: [] #casts: array:1 [ "deleted_at" => "datetime" ] #classCastCache: [] #dateFormat: null #appends: [] #dispatchesEvents: [] #observables: [] #relations: [] #touches: [] +timestamps: true #hidden: [] #visible: [] #fillable: [] #autoTagValue: null #autoTagSet: false #forceDeleting: false } 1 => App\Models\Article {#1255 #dates: array:4 [ 0 => "published_at" 1 => "created_at" 2 => "updated_at" 3 => "deleted_at" ] #guarded: [] #connection: "mysql" #table: "articles" #primaryKey: "id" #keyType: "int" +incrementing: true #with: [] #withCount: [] +preventsLazyLoading: false #perPage: 15 +exists: true +wasRecentlyCreated: false #attributes: array:11 [ "id" => 7 "title" => "Cara Membasmi Kutu Putih pada Tanaman menggunakan Sabun Cair" "slug" => "cara-membasmi-kutu-putih-pada-tanaman-menggunakan-sabun-cair" "article" => "{"ops":[{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika kamu mengoleksi dan merawat sebuah tanaman apapun, biasanya akan ada tantangan untuk membuatnya tumbuh dengan baik dan terhindar dari kerusakan, salah satunya serangan hama. Dan salah satu hama yang biasa menyerang tanaman adalah kutu putih, yang mana hama satu ini sulit dihilangkan karena tubuhnya licin dan seperti berminyak. Ketika kamu mencoba membasmi hama kutu putih menggunakan pestisida maupun insektisida yang disemprotkan, hal tersebut tidak efektif dan terkadang malah bisa membuat kutu putih semakin menjadi-jadi untuk menyerang, sehingga tanaman menjadi rusak dan mati."},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Penyemprotan pestisida atau insektisida pada tanaman yang dihinggapi kutu putih juga bisa membuat telur kutu putih jadi semakin banyak. Lantas bagaimana cara untuk membasmi hama kutu putih yang menyerang daun tanaman? Dilihat dari kanal Youtube Tanaman Rumah, Senin (8/3/2021), hama kutih pada tanaman bisa dibasmi hanya menggunakan sabun cair seperti sabun pencuci piring maupun sabun sisa cucian pakaian."},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Jika kamu tertarik untuk melakukannya, terdapat dua cara untuk membasmi hama kutu putih pada tanaman, yakni disemprot dan dicuci menggunakan cairan dari sabun cair tersebut. Berikut tata cara dari kedua cara pembasmian kutu putih tersebut."},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a","bold":true},"insert":"1. Cara disemprot"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":" "},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Cara pembuatan dan pengaplikasian - Sediakan 2 liter air dan masukkan ke dalam botol semprot. - Isi air yang ada di botol semprot dengan 3 atau lebih tetesan sabun cairnya, kocok hingga larut dan usahakan sampai berbusa. - Semprotkan air sabun di botol semprot secara merata pada bagian atas daun dan belakang daun, di mana hama kutu putih berada. - Setelah kamu meyemprotkan air sabun cair ke tanaman yang dihinggapi kutu putih, tunggu dan diamkan sekitar 10-15 menit. - Setelah 10-15 menit, semprot kembali daun tanaman dengan air bersih untuk menetralisir kandungan sabun cair pada daun."},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a","bold":true},"insert":"2. Cara dicuci"},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Jika keadaan hama kutu putih pada tanaman sudah begitu parah, sehingga memungkinkan telur kutu putih begitu banyak pada bagian daun, kamu bisa melakulan cara pembasmian dengan dicuci. Dalam cara ini, kamu akan melakukan pencucian daun tanaman. Walaupun sedikit aneh, tapi cara ini cukup ampuh jika keadaan hama sudah terlalu parah. Baca juga: Kenali 3 Jenis Kutu Putih yang Bisa Menyerang Tanaman Cara pembuatan dan pengaplikasian - Sediakan air secukupnya dan letakkan di wadah. Campur dengan sabun cair dan aduk hingga berbusa. - Masukkan spons ke dalam wadah berisi air sabun cair dan gosokkan spons ke daun tanaman yang dihinggapi kutu putih. Lakukan seperti mencuci piring, tapi dengan hati-hati dan perlahan. - Gosok seterusnya pada bagian daun yang sudah terlalu banyak hama kutu putihnya sampai menghilang. - Kemudian, selesai pencucian atau penggosokan daun tanaman, lakukan penyemprotan dengan air bersih sampai bersih.."},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Artikel ini telah tayang di "},{"attributes":{"color":"inherit","link":"https://www.kompas.com/"},"insert":"Kompas.com"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":" dengan judul \"Cara Membasmi Kutu Putih pada Tanaman, Semprotkan Sabun Cair\", Klik untuk baca: "},{"attributes":{"color":"inherit","link":"https://www.kompas.com/homey/read/2021/03/08/174149676/cara-membasmi-kutu-putih-pada-tanaman-semprotkan-sabun-cair?page=all"},"insert":"https://www.kompas.com/homey/read/2021/03/08/174149676/cara-membasmi-kutu-putih-pada-tanaman-semprotkan-sabun-cair?page=all"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"."},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Penulis : Abdul Haris Maulana"},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan"},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Download aplikasi "},{"attributes":{"color":"inherit","link":"https://www.kompas.com/"},"insert":"Kompas.com"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":" untuk akses berita lebih mudah dan cepat:"},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Android: "},{"attributes":{"color":"inherit","link":"https://bit.ly/3g85pkA"},"insert":"https://bit.ly/3g85pkA"},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"iOS: "},{"attributes":{"color":"inherit","link":"https://apple.co/3hXWJ0L"},"insert":"https://apple.co/3hXWJ0L"},{"insert":"\n"}]}" "category_id" => 3 "user_id" => 1 "thumbnail" => "cara-membasmi-kutu-putih-pada-tanaman-semprotkan-sabun-cair.jpg" "published" => 1 "created_at" => "2021-11-08 16:32:55" "updated_at" => "2021-11-29 14:10:59" "deleted_at" => null ] #original: array:11 [ "id" => 7 "title" => "Cara Membasmi Kutu Putih pada Tanaman menggunakan Sabun Cair" "slug" => "cara-membasmi-kutu-putih-pada-tanaman-menggunakan-sabun-cair" "article" => "{"ops":[{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika kamu mengoleksi dan merawat sebuah tanaman apapun, biasanya akan ada tantangan untuk membuatnya tumbuh dengan baik dan terhindar dari kerusakan, salah satunya serangan hama. Dan salah satu hama yang biasa menyerang tanaman adalah kutu putih, yang mana hama satu ini sulit dihilangkan karena tubuhnya licin dan seperti berminyak. Ketika kamu mencoba membasmi hama kutu putih menggunakan pestisida maupun insektisida yang disemprotkan, hal tersebut tidak efektif dan terkadang malah bisa membuat kutu putih semakin menjadi-jadi untuk menyerang, sehingga tanaman menjadi rusak dan mati."},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Penyemprotan pestisida atau insektisida pada tanaman yang dihinggapi kutu putih juga bisa membuat telur kutu putih jadi semakin banyak. Lantas bagaimana cara untuk membasmi hama kutu putih yang menyerang daun tanaman? Dilihat dari kanal Youtube Tanaman Rumah, Senin (8/3/2021), hama kutih pada tanaman bisa dibasmi hanya menggunakan sabun cair seperti sabun pencuci piring maupun sabun sisa cucian pakaian."},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Jika kamu tertarik untuk melakukannya, terdapat dua cara untuk membasmi hama kutu putih pada tanaman, yakni disemprot dan dicuci menggunakan cairan dari sabun cair tersebut. Berikut tata cara dari kedua cara pembasmian kutu putih tersebut."},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a","bold":true},"insert":"1. Cara disemprot"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":" "},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Cara pembuatan dan pengaplikasian - Sediakan 2 liter air dan masukkan ke dalam botol semprot. - Isi air yang ada di botol semprot dengan 3 atau lebih tetesan sabun cairnya, kocok hingga larut dan usahakan sampai berbusa. - Semprotkan air sabun di botol semprot secara merata pada bagian atas daun dan belakang daun, di mana hama kutu putih berada. - Setelah kamu meyemprotkan air sabun cair ke tanaman yang dihinggapi kutu putih, tunggu dan diamkan sekitar 10-15 menit. - Setelah 10-15 menit, semprot kembali daun tanaman dengan air bersih untuk menetralisir kandungan sabun cair pada daun."},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a","bold":true},"insert":"2. Cara dicuci"},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Jika keadaan hama kutu putih pada tanaman sudah begitu parah, sehingga memungkinkan telur kutu putih begitu banyak pada bagian daun, kamu bisa melakulan cara pembasmian dengan dicuci. Dalam cara ini, kamu akan melakukan pencucian daun tanaman. Walaupun sedikit aneh, tapi cara ini cukup ampuh jika keadaan hama sudah terlalu parah. Baca juga: Kenali 3 Jenis Kutu Putih yang Bisa Menyerang Tanaman Cara pembuatan dan pengaplikasian - Sediakan air secukupnya dan letakkan di wadah. Campur dengan sabun cair dan aduk hingga berbusa. - Masukkan spons ke dalam wadah berisi air sabun cair dan gosokkan spons ke daun tanaman yang dihinggapi kutu putih. Lakukan seperti mencuci piring, tapi dengan hati-hati dan perlahan. - Gosok seterusnya pada bagian daun yang sudah terlalu banyak hama kutu putihnya sampai menghilang. - Kemudian, selesai pencucian atau penggosokan daun tanaman, lakukan penyemprotan dengan air bersih sampai bersih.."},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Artikel ini telah tayang di "},{"attributes":{"color":"inherit","link":"https://www.kompas.com/"},"insert":"Kompas.com"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":" dengan judul \"Cara Membasmi Kutu Putih pada Tanaman, Semprotkan Sabun Cair\", Klik untuk baca: "},{"attributes":{"color":"inherit","link":"https://www.kompas.com/homey/read/2021/03/08/174149676/cara-membasmi-kutu-putih-pada-tanaman-semprotkan-sabun-cair?page=all"},"insert":"https://www.kompas.com/homey/read/2021/03/08/174149676/cara-membasmi-kutu-putih-pada-tanaman-semprotkan-sabun-cair?page=all"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"."},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Penulis : Abdul Haris Maulana"},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan"},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Download aplikasi "},{"attributes":{"color":"inherit","link":"https://www.kompas.com/"},"insert":"Kompas.com"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":" untuk akses berita lebih mudah dan cepat:"},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"Android: "},{"attributes":{"color":"inherit","link":"https://bit.ly/3g85pkA"},"insert":"https://bit.ly/3g85pkA"},{"insert":"\n"},{"attributes":{"color":"#2a2a2a"},"insert":"iOS: "},{"attributes":{"color":"inherit","link":"https://apple.co/3hXWJ0L"},"insert":"https://apple.co/3hXWJ0L"},{"insert":"\n"}]}" "category_id" => 3 "user_id" => 1 "thumbnail" => "cara-membasmi-kutu-putih-pada-tanaman-semprotkan-sabun-cair.jpg" "published" => 1 "created_at" => "2021-11-08 16:32:55" "updated_at" => "2021-11-29 14:10:59" "deleted_at" => null ] #changes: [] #casts: array:1 [ "deleted_at" => "datetime" ] #classCastCache: [] #dateFormat: null #appends: [] #dispatchesEvents: [] #observables: [] #relations: [] #touches: [] +timestamps: true #hidden: [] #visible: [] #fillable: [] #autoTagValue: null #autoTagSet: false #forceDeleting: false } 2 => App\Models\Article {#1256 #dates: array:4 [ 0 => "published_at" 1 => "created_at" 2 => "updated_at" 3 => "deleted_at" ] #guarded: [] #connection: "mysql" #table: "articles" #primaryKey: "id" #keyType: "int" +incrementing: true #with: [] #withCount: [] +preventsLazyLoading: false #perPage: 15 +exists: true +wasRecentlyCreated: false #attributes: array:11 [ "id" => 6 "title" => "Kutu Daun dan Pengendaliannya pada Tanaman Jeruk" "slug" => "kutu-daun-dan-pengendaliannya-pada-tanaman-jeruk" "article" => "{"ops":[{"attributes":{"bold":true},"insert":"Gejala"},{"insert":"\nKutu daun ini menyerang tunas dan daun muda dengan cara menghisap cairan tanaman sehingga helaian daun menggulung. Koloni kutu ini berwarna hitam, coklat atau hijau kekuningan tergantung spesiesnya. Kutu menghasilkan embun madu yang melapisi permukaan daun sehingga merangsang jamur tumbuh (embun jelaga).\n\nDi samping itu, kutu juga mengeluarkan toksin melalui salivanya sehingga timbul gejala kerdil, deformasi dan terbentuk puru pada helaian daun.\n\nDi antara kutu daun yang menyerang tanaman jeruk, kutu daun coklat dan hitam merupakan yang terpenting karena kutu tersebut merupakan penular virus penyebab penyakit Tristeza.\n\n"},{"insert":{"image":"https://i0.wp.com/balitjestro.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/07/kutu-daun-hitam.jpg?fit=192%2C320"}},{"insert":" "},{"insert":{"image":"https://i2.wp.com/balitjestro.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/07/kutu-daun-coklat.jpg?fit=220%2C320"}},{"insert":" "},{"insert":{"image":"https://i0.wp.com/balitjestro.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/07/kutu-daun-hijau.jpg?fit=220%2C320"}},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"bold":true},"insert":"Bioekologi"},{"insert":"\nSecara umum kutu berukuran antara 1-6 mm, tubuh lunak, berbentuk seperti buah per, mobilitas rendah dan biasanya hidup secara berkoloni. Perkembangan optimum terjadi pada saat tanaman bertunas. Satu generasi berlangsung selama 6-8 hari pada suhu 25°C dan 3 minggu pada suhu 15°C.\n\nSecara visual, bentuk dan ukuran spesies-spesies kutu daun ini serupa. Perbedaan antara "},{"attributes":{"italic":true},"insert":"T. citricidus "},{"insert":"dan "},{"attributes":{"italic":true},"insert":"T. aurantii, "},{"insert":"terlihat pada pembuluh sayap bagian depan dimana pada "},{"attributes":{"italic":true},"insert":"T. aurantii "},{"insert":"dan warna hitam tidak bercabang sedangkan pada "},{"attributes":{"italic":true},"insert":"T. citricidus "},{"insert":"bercabang dan tubuh berwarna coklat.\n\nBentuk kutu kadang-kadang bersayap, kadang-kadang tidak bersayap, seksual atau aseksual, menetap atau berpindah-pindah tempat. Pada daerah tropis yang perbedaan musimnya kurang tegas, kutu ini tinggal pada inangnya selama setahun sebagai betina-betina yang vivipar partenogenesis. Kutu dewasa biasanya berpindah tempat untuk menghasilkan kutu-kutu baru yang belum dewasa dan membentuk koloni baru.\n\n"},{"attributes":{"bold":true},"insert":"Pengendalian"},{"insert":"\nMonitoring diutamakan pada tunas-tunas muda. Pengendalian dilakukan apabila populasi hama ini dinilai bisa menghambat atau merusak pertumbuhan tunas. Sebagai vektor, ambang kendali untuk kutu ini ± 25-30 ekor "},{"attributes":{"italic":true},"insert":"viruliverous"},{"insert":". Di alam kutu ini dikendalikan oleh predator-predator dari famili Syrpidae, Coccinellidae, Chrysopidae. Secara kultur teknis, penggunaan mulsa jerami di bedengan pembibitan jeruk dapat menghambat perkembangan populasi kutu. Untuk pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif Dimethoate, Alfametrin, Abamektin dan Sipermetrin secara penyemprotan terbatas pada tunas-tunas yang terserang dan apabila serangan parah dapat dikendalikan dengan Imidaklopind yang diaplikasikan melalui saputan batang.\n \nOleh: Otto Endarto, Susi Wuryantini dan Yunimar"},{"attributes":{"align":"right"},"insert":"\n"},{"insert":"Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika"},{"attributes":{"align":"right"},"insert":"\n"},{"insert":"Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian"},{"attributes":{"align":"right"},"insert":"\n"},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#000000"},"insert":"Read more "},{"attributes":{"color":"#1e5087","background":"transparent","link":"http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/kutu-daun-dan-pengendaliannya-pada-tanaman-jeruk/"},"insert":"http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/kutu-daun-dan-pengendaliannya-pada-tanaman-jeruk/"},{"insert":"\n"}]}" "category_id" => 3 "user_id" => 1 "thumbnail" => "kutu-daun-dan-pengendaliannya-pada-tanaman-jeruk.jpg" "published" => 1 "created_at" => "2021-11-08 16:23:38" "updated_at" => "2021-11-29 10:32:16" "deleted_at" => null ] #original: array:11 [ "id" => 6 "title" => "Kutu Daun dan Pengendaliannya pada Tanaman Jeruk" "slug" => "kutu-daun-dan-pengendaliannya-pada-tanaman-jeruk" "article" => "{"ops":[{"attributes":{"bold":true},"insert":"Gejala"},{"insert":"\nKutu daun ini menyerang tunas dan daun muda dengan cara menghisap cairan tanaman sehingga helaian daun menggulung. Koloni kutu ini berwarna hitam, coklat atau hijau kekuningan tergantung spesiesnya. Kutu menghasilkan embun madu yang melapisi permukaan daun sehingga merangsang jamur tumbuh (embun jelaga).\n\nDi samping itu, kutu juga mengeluarkan toksin melalui salivanya sehingga timbul gejala kerdil, deformasi dan terbentuk puru pada helaian daun.\n\nDi antara kutu daun yang menyerang tanaman jeruk, kutu daun coklat dan hitam merupakan yang terpenting karena kutu tersebut merupakan penular virus penyebab penyakit Tristeza.\n\n"},{"insert":{"image":"https://i0.wp.com/balitjestro.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/07/kutu-daun-hitam.jpg?fit=192%2C320"}},{"insert":" "},{"insert":{"image":"https://i2.wp.com/balitjestro.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/07/kutu-daun-coklat.jpg?fit=220%2C320"}},{"insert":" "},{"insert":{"image":"https://i0.wp.com/balitjestro.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/07/kutu-daun-hijau.jpg?fit=220%2C320"}},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"bold":true},"insert":"Bioekologi"},{"insert":"\nSecara umum kutu berukuran antara 1-6 mm, tubuh lunak, berbentuk seperti buah per, mobilitas rendah dan biasanya hidup secara berkoloni. Perkembangan optimum terjadi pada saat tanaman bertunas. Satu generasi berlangsung selama 6-8 hari pada suhu 25°C dan 3 minggu pada suhu 15°C.\n\nSecara visual, bentuk dan ukuran spesies-spesies kutu daun ini serupa. Perbedaan antara "},{"attributes":{"italic":true},"insert":"T. citricidus "},{"insert":"dan "},{"attributes":{"italic":true},"insert":"T. aurantii, "},{"insert":"terlihat pada pembuluh sayap bagian depan dimana pada "},{"attributes":{"italic":true},"insert":"T. aurantii "},{"insert":"dan warna hitam tidak bercabang sedangkan pada "},{"attributes":{"italic":true},"insert":"T. citricidus "},{"insert":"bercabang dan tubuh berwarna coklat.\n\nBentuk kutu kadang-kadang bersayap, kadang-kadang tidak bersayap, seksual atau aseksual, menetap atau berpindah-pindah tempat. Pada daerah tropis yang perbedaan musimnya kurang tegas, kutu ini tinggal pada inangnya selama setahun sebagai betina-betina yang vivipar partenogenesis. Kutu dewasa biasanya berpindah tempat untuk menghasilkan kutu-kutu baru yang belum dewasa dan membentuk koloni baru.\n\n"},{"attributes":{"bold":true},"insert":"Pengendalian"},{"insert":"\nMonitoring diutamakan pada tunas-tunas muda. Pengendalian dilakukan apabila populasi hama ini dinilai bisa menghambat atau merusak pertumbuhan tunas. Sebagai vektor, ambang kendali untuk kutu ini ± 25-30 ekor "},{"attributes":{"italic":true},"insert":"viruliverous"},{"insert":". Di alam kutu ini dikendalikan oleh predator-predator dari famili Syrpidae, Coccinellidae, Chrysopidae. Secara kultur teknis, penggunaan mulsa jerami di bedengan pembibitan jeruk dapat menghambat perkembangan populasi kutu. Untuk pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif Dimethoate, Alfametrin, Abamektin dan Sipermetrin secara penyemprotan terbatas pada tunas-tunas yang terserang dan apabila serangan parah dapat dikendalikan dengan Imidaklopind yang diaplikasikan melalui saputan batang.\n \nOleh: Otto Endarto, Susi Wuryantini dan Yunimar"},{"attributes":{"align":"right"},"insert":"\n"},{"insert":"Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika"},{"attributes":{"align":"right"},"insert":"\n"},{"insert":"Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian"},{"attributes":{"align":"right"},"insert":"\n"},{"insert":"\n\n"},{"attributes":{"color":"#000000"},"insert":"Read more "},{"attributes":{"color":"#1e5087","background":"transparent","link":"http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/kutu-daun-dan-pengendaliannya-pada-tanaman-jeruk/"},"insert":"http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/kutu-daun-dan-pengendaliannya-pada-tanaman-jeruk/"},{"insert":"\n"}]}" "category_id" => 3 "user_id" => 1 "thumbnail" => "kutu-daun-dan-pengendaliannya-pada-tanaman-jeruk.jpg" "published" => 1 "created_at" => "2021-11-08 16:23:38" "updated_at" => "2021-11-29 10:32:16" "deleted_at" => null ] #changes: [] #casts: array:1 [ "deleted_at" => "datetime" ] #classCastCache: [] #dateFormat: null #appends: [] #dispatchesEvents: [] #observables: [] #relations: [] #touches: [] +timestamps: true #hidden: [] #visible: [] #fillable: [] #autoTagValue: null #autoTagSet: false #forceDeleting: false } ] } ] #touches: [] #hidden: [] #visible: [] #fillable: [] }